skip to main |
skip to sidebar
Anak-anak belajar pengukuran dan satuan pengukuran.
Materi Pengukuran adalah materi yang membutuhkan aktifitas seperti menimbang mengukur dan membaca. Materi ini adalah materi yang sebenarnya harus banyak dipraktekkan. Karena aktifitas ini adalah inti dari materi pengukuran. Namun hal yang sering saya lihat di buku-buku SD adalah lebih kepada konversi satuan. Seperti 1 km sama dengan 1000 m dsb. Sehingga anak-anak sering kewalahan dengan materi konversi satuan ini baik dalam satuan panjang maupun berat.
Jika kita merenungkan apakah anak-anak sebenarnya perlu ketrampilan yang mendalam akan konversi ini? Ketrampilan itu sebenarnya bisa diambil alih oleh alat saja seperti komputer atau alat konversi lainnya.
Mengukur panjang dimulai dari mengukur panjang meja. Mula-mula diperkenalkan satuannya dengan satuan tak baku. Contoh satuan tak baku adalah jengkal dan depa. Anak-anak disuruh mengukur panjang sebuah objek. Maing-masing anak kemudian ditanya berapa hasil pengukuran sebuah meja dengan menggunakan jengkal mereka.
Pada diri anak-anak akan menghasilkan pengukuran yang berbeda. Inilah konsekwensi dari satuan yang dipakai. karenalah depa dan jengkal disebut dengan satuan tak baku.
Kemudian barulah anak-anak diperkenalkan mengukur dengan mistar dan meteran. Pengukuran akan menghasilkan hasil yang tetap walau dilakukan oleh anak-anak yang berbeda. Pada meteran kita melihat adanya cm dan dm dan mm. ketiganya adalah satuan yang baku.
12 Nov 2009
Mengukur dan Menimbanglah, ....
Anak-anak belajar pengukuran dan satuan pengukuran.
Materi Pengukuran adalah materi yang membutuhkan aktifitas seperti menimbang mengukur dan membaca. Materi ini adalah materi yang sebenarnya harus banyak dipraktekkan. Karena aktifitas ini adalah inti dari materi pengukuran. Namun hal yang sering saya lihat di buku-buku SD adalah lebih kepada konversi satuan. Seperti 1 km sama dengan 1000 m dsb. Sehingga anak-anak sering kewalahan dengan materi konversi satuan ini baik dalam satuan panjang maupun berat.
Jika kita merenungkan apakah anak-anak sebenarnya perlu ketrampilan yang mendalam akan konversi ini? Ketrampilan itu sebenarnya bisa diambil alih oleh alat saja seperti komputer atau alat konversi lainnya.
Mengukur panjang dimulai dari mengukur panjang meja. Mula-mula diperkenalkan satuannya dengan satuan tak baku. Contoh satuan tak baku adalah jengkal dan depa. Anak-anak disuruh mengukur panjang sebuah objek. Maing-masing anak kemudian ditanya berapa hasil pengukuran sebuah meja dengan menggunakan jengkal mereka.
Pada diri anak-anak akan menghasilkan pengukuran yang berbeda. Inilah konsekwensi dari satuan yang dipakai. karenalah depa dan jengkal disebut dengan satuan tak baku.
Kemudian barulah anak-anak diperkenalkan mengukur dengan mistar dan meteran. Pengukuran akan menghasilkan hasil yang tetap walau dilakukan oleh anak-anak yang berbeda. Pada meteran kita melihat adanya cm dan dm dan mm. ketiganya adalah satuan yang baku.
test
Diari Math
-
►
2010
(11)
- ► 21 Februari (3)
- ► 14 Februari (1)
- ► 31 Januari (1)
- ► 24 Januari (4)
-
▼
2009
(59)
- ► 29 November (4)
- ► 22 November (5)
- ► 15 November (4)
-
▼
8 November
(11)
- Lagi dan Lagi
- Tantangan, dan tantangan
- Pembulatan dan Taksiran
- Antusias yang Menyala
- Mengukur dan Menimbanglah, ....
- Perkalian 5 Ingatlah Jam Dinding
- Berapa Kali kamu Menangis? Menandakan Umurmu lho!
- Andakah bilangan itu?
- Angka 9 yang mendatangkan keunikan
- Sertifikat dari sang murid
- Mencoba penawaran Gratis
- ► 1 November (1)
- ► 25 Oktober (1)
- ► 27 September (3)
- ► 30 Agustus (1)
- ► 23 Agustus (6)
- ► 16 Agustus (6)
Saatnya Math
Apapun tentang math yang membuatmu sedih, kesal serta marah ...... tak apa. Memang math begitu mau apalagi..?
Ingin menguasai aritmatika dengan cara berbeda, dan katanya lebih simple lho .... namanya Simple aritmatika.... Klik disini
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
0 komentar:
Posting Komentar